Saturday, 26 March 2011

WHEN WE LOVE HIM!!

Biler kiter syg org tu
Kita tnggu dia lame pn x per
Tp biler dia tnggu kiter???dia mrh2..
Ati kate ala, adatlah ada yang menunggu n d tunggu
Biler kiter syg org tu..
Kiter x tdo pn x pe lyn dia yg ngah bosan,
Tp biler kite bosan Ada dia lyn kiter?
Ati kate x pe dia busy kott...

Biler kiter syg org tu
Kita gdh ngan dia, kita diam je
Tp dia heboh 1 dnia...
Ati kate x pe, dia tension tuu...
Biler kiter syg org tu
Kita kol nak ckp ngan dia..
Tp dia bg phone kat org lenn atau matikan..
Biler jd cm2, x pe..
Ati kata, x pe, lyn je, kwn dia, kwn kiter gak...
Biler kiter syg org tu
Kita bercerita dgn dia,serupa kiter citer ngan
tunggul lg baik..
Tp biler dia bercerita ngan kita
Kita dgr, sepatah2 kite kena ingt...
klu x ingat kita yang kena marah
Ati kata x pe syg katakan…
Biler kiter syg org tu...
Kita n dia lpr..
Tp kiter bg sume roti kita kat dia
Ati kata, ala jagalah ati dia, sian dia….
Biler kiter syg org tu..
Kiter sanggup bg dia rest biler dia letih,
Tp biler kita letih, dia srh jugak kiter
lyn dia bila dia bsn..
Adil ker? Ati kata, ala bukan selalu pun..
Biler kiter syg org tu..
Kita jadi cam org giler dengar dia sakit,
Tp biler kita sakit,
Dia siap kuar ngan kwn2 dia meraikan
hari kesakitan kita,
Ati kata, ala x pe, x kn dia nak
berkepit ngan kita 24 jam..
Biler kiter syg org tu..
Kita x prnh pntingkan diri sndri
Tp dia hipokrit thp gaban
Ati kata x per, dia mmg cm2 kene lah trima..
Biler kiter syg org tu
Kiter syg nk tngglkn dia slama2nya
Tp dia x tahu kiter berdpn dgn maut,
Wlpn kiter skt,dia kata kat kiter,sakit
bese2 jer, jgn nk mngrt
Ati kata, cmnelah dia biler kiter x de,
msti dia hepi
Biler kiter syg org tu..
Kiter x sanggup tengok dia derita
Tp dia x prnh hargai diri kiter,
Ati kata, tau x betapa kita syg kan dia????
Biler kiter syg org tu..
Kiter snggup tinggalkn dia selama2nya untuk dia bhgia
Tp adakah dia tahu pengrobanan kiter??
Ati kata, x pe, janji dia bhgia....
Dan……
Biler kiter dh tngglkn dia selama2nya...
Dia dtg ziarah pusara kiterr....
Dia kata Dia mintak maaf sebab pernah mengata kiter..
Dia mintak maaf sebab pernah buat kiter tnggu dia..
Dia mintak maaf sebab pernah paksa kita lyn dia time bosan...
Dia mintak maaf sebab pernah heboh 1 dnia slh kiter..
Dia mintak maaf sebab pernah x hiraukn kol kiter...
Dia mintak maaf sebab pernah x dgr luahan ati kiter...

Dia mintak maaf sebab pernah bt kiter kelaparan sbb dia..
Dia mintak maaf sebab pernah gnggu waktu rht kiter...
Dia mintak maaf sebab x pernah hiraukn skt kiter..
Dia mintak maaf sebab pernah pntingkn diri dia sndri..
Dia mintak maaf sebab x prnh tngk pnderitaan kiter...

NAMUN SEMUANYA TELAH T`LAMBAT....
HARGAILAH ORNG2 YG KITA SAYANG...

Monday, 21 March 2011

AIRMATA SEORANG WANITA

CERITA SI AIR MATA IBU

Suatu hari, seorang anak bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa ibu menangis?"
Ibunya menjawab, "Sebab ibu adalah perempuan, nak." "Saya tidak mengerti ibu," kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kau memang tak akan mengerti…"

Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa ibu menangis?" "Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas," sang ayah menjawab. "Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan."

Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, dia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?" Dalam mimpinya dia merasa seolah-olah mendengar jawapannya:

"Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

"Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila dia telah membesar.

"Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

"Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

"Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam apa jua keadaan dan situasi. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak- anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.

"Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

"Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

"Dan akhirnya, Kuberikan wanita air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat dia gunakan bila-bila masa pun dia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah "air mata kehidupan."


~DISEBALIK AIR MATA WANITA~

Dalam Islam, menangis merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap kebenaran. Dalam Al Quran dikatakan bahwa “Dan apabila mereka mendengar apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam). (QS. Al-Maidah ayat 83).

Rasulullah saw dan para sahabat benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Kelembutan hati mengantarkan mereka kepada derajat tertinggi sebagai hamba Allah Subhanahu Wata’ala. Suatu ketika Abdullah bin Umar berjalan di hadapan sebuah rumah yang penghuninya sedang membaca Al Quran. Ketika sampai pada ayat Al Quran yang tafsirnya,” …(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?” (Al-Muthaffifiin ayat 6), pada masa itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Tuhannya. Kemudian beliau menangis. Abu Bakar digelari oleh putrinya Ummul Mukminin Aisyah RA sebagai Rojulun Hakiy (orang yang senantiasa menangis). Beliau sangat sering menangis, dadanya bergolak ketika shalat bersama rasulullah karena mendengar ayat-ayat Al Quran. Begitulah para sahabat dan pengikut Nabi banyak mencucurkan air mata karena meyakini kebenaran yang dibawa Rasulullah saw.

Menangis akan sulit jika hati dalam keadaan tidak peka. Tak mudah menemukan air mata, ketika berdoa sendirian bila hati tidak lembut. Pada masa ketika kehidupan diliputi gemerlap dunia, seorang mukmin harus senantiaa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya. Menangis merupakan hal positif jika merupakan refleksi dari kesadaran. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya ketika tiada lagi yang sanggup menolongnya melainkan hanya Allah. Sadar bahwa hanya Allahlah tempat bergantung. Kesadaran yang menimbulkan kerendahan hati dan membawa manfaat dunia dan akhirat. Di antara tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan pada hari di mana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Rabb-nya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata. Air mata juga bisa menjadi penawar duka, ketika rasa sedih menyempitkan perasaan dan menyesakkan dada. Namun, setetes air mata kerana takut pada Allah akan jauh memiliki keindahan.

Penghuni surga ialah mereka yang sering menangis di dunia karena Allah. Manusia senantiasa berada dalam dua tangisan yaitu tangisan karena Allah dan tangisan bukan karena Allah. Tangisan pertama adalah tangisan yang disukai Allah, sedangkan yang kedua meski dapat mengurangi beban perasaan namun tidak bernilai ibadah. Wahai para wanita, menangislah seperti Saidina Umar yang selalu berkata pada dirinya sendiri,”Jika kiranya semua manusia ke dalam surga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu.” Menangislah di kala membaca Al Quran, menagislah di kala berdoa di sepertiga malam terakhir, tangisilah kekurangan dan kelemahan diri.